Lawan COVID-19 dengan Olahraga

IKOR.fio.unesa.ac.id, Surabaya - Pada masa pandemi ini banyak orang merasa cemas tertular virus yang belum memiliki vaksin ini. Corona virus desease (Covid-19) adalah jenis virus baru yang pertama kali muncul di Wuhan, China. Pada awalnya hanya warga Wuhan yang terinfeksi virus ini. Lama kelamaan virus ini berkembang ke Beijing dan Shanghai. Penyebarannya pun cepat meluas ke Negara-negara tetangga seperti Korea dan Jepang. Saat ini, penyebarannya hingga ke belahan Eropa , bahkan Amerika menjadi Negara yang memiliki catatan kematian orang yang meninggal karena virus ini sangat besar.
Apa yang harus kita lakukan? Sebagai insan olahraga, kita harus menjaga diri agar tidak tertular virus ini dengan menerapkan protokol kesehatan yang telah disediakan oleh WHO dan Kementerian Kesehatan. Orang yang memiliki sistem imun rendah, mudah tertular virus ini. Lantas bagaimana cara mencegahnya? Untuk mencegah virus ini selain melaksanakan protokol kesehatan, bisa ditunjang dengan mengonsumsi makanan yang bergizi, berjemur dan berolahraga. Ketika melakukan semua itu dengan teratur dan terukur, otomatis peluang terserang virus corona menjadi kecil.
Ada pertanyaan seperti ini, bila atlet saja yang rutin berolahraga bisa terkena virus corona, masih perlukan kita berolahraga? (Contohnya pada Daniele Rugani pemain Juventus dan Callum Hudson–Odoi pemain Chelsea). Jawabannya bergantung pada latihan yang dilakukan. Dalam penelitian Nieman DC & Wentz LM (2019) disebutkan bahwa intensitas dan durasi latihan sangat mempengaruhi sistem imun. Dalam percobaannya ia membandingkan seseorang yang melakukan olahraga dengan intensitas sedang durasi kurang dari 60 menit dan seseorang yang melakukan olahraga dengan intensitas tinggi durasi kurang dari 2 jam. Temuannya adalah beban olahraga yang terlalu tinggi, kompetisi olahraga, adanya stress fisiologi, metabolik, psikologis dihubungkan dengan disfungsi imun, inflamasi/keradangan, stress oksidatif dan kerusakan otot. Fungsi sel imun seperti sel natural killer, sel limfosit T & B, Immunoglobulin ditemukan mengalami penurunan pada beberapa jam-hari setelah olahraga endurance yang lama dan intensif. Sel-sel ini bertugas mengidentifikasi dan melawan molekul pathogen yang bersifat memicu terjadinya penyakit.
Oleh karena itu, di masa pandemic corona ini kita disarankan untuk melakukan olahraga selama minimal seminggu tiga kali, dengan intensitas ringan-sedang, durasi 30-60 menit. Bila melakukan olahraga sesuai anjuran, maka akan mendapat manfaat kebugaran seperti peningkatan system imun dalam tubuh. Yuk kita rutinkan olahraga!
By Awang Firmansyah