Berolahraga di Era New Normal dari Perspektif Kedokteran Olahraga

IKOR.fio.unesa.ac.id, Surabaya - Pada hari minggu pukul 19.00 melalui aplikasi Zoom dr. Alvin Wiharja Sp.KO melakukan seminar yang berjudul” Berolahraga di era new normal dari perspektif kedokteran olahraga” acara ini diikuti sekitar 70 peserta dari berbagai daerah di Indonesia. Indonesia Society of Exercise & Sport Science (ISSES )merupakan acara yang menginisiasi kegiatan ini.
Tujuan dari kegiatan ini adalah memberikan edukasi kepada seluruh masyarakat saat menghadapi new normal.
Apakah seseorang perlu menggunakan masker saat olahraga? Pertanyaan ini sering menghampiri para pelaku dan insan olahraga ketika hendak berolahraga kembali. Bila berolahraga di dalam rumah tidak perlu menggunakan masker, namun bila berolahraga di ruang terbuka direkomendasikan untuk menggunakan masker. Tujuannya adalah untuk mengontrol penyebaran pada covid, karena jika tidak menggunakan masker saat berolahraga di lingkungan terbuka dapat meningkatkan risiko infeksi pada saluran napas. Para insan olahraga juga olahraga memiliki risiko yang sama terserang covid-19.
Dalam penelitian menunjukkan bahwa 6-41 % orang yang terinfeksi virus covid tidak menimbulkan gejala/OTG (orang tanpa gejala). Mereka tidak memiliki keluhan seperti demam, pusing, sakit tenggorokan dan lain-lain.
Saat berolahraga frekuensi denyut nadi (DN) akan meningkat karena ada permintaan lebih dari pengambilan oksigen dari olahraga tersebut.
Seseorang yang menggunakan masker membuat pemblokan virus yang masuk dalam saluran pernapasan agar tidak terlalu banyak.
Terdapat rekomendasi dari dokter olahraga yaitu:
Mengapa berolahraga di era pandemi ini direkomendasikan intensitas sedang? Karena terdapat kurva J yang menunjukkan bahwa latihan sedang lebih meningkatkan sistem imun (Nieman, dkk).
Oleh karena itu, penting bagi kita untuk mempersiapkan olahraga di era new normal agar tidak salah menentukan target latihan. Mari kita bersama menghadapi era new normal dengan bijaksana!
by Awang Firmansyah